Jumat, 07 Oktober 2016

CRITICAL BOOK REVIEW “Kurikulum dan pembelajaran”


CRITICAL BOOK REVIEW

“Kurikulum dan pembelajaran”





Disusun Oleh    : Mutiara Damayanti
NPM                   : 1502050165
Kelas                  : 3 A Malam (Bahasa Inggris)





UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
2015-2016


KATA PENGANTAR


Puji syukur Saya penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka saya dapat menyelesaikan Resensi dan Perbandingan buku yang berjudul “Kurikulum dan Teori Belajar”, resensi ini di ambil dari buku yang di susun oleh Tim Pengembangan MKDP Kurikulum & Pembelajaran dan buku yang disusun oleh  Prof.Dr.H.Wina Sanjaya, M.Pd yang berjudul “Kurikulum dan Pembelajaran”

Penulisan resensi dan perbandingan buku adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata Kuliah Kurikulum dan Pembelajaran oleh bapak Muhammad Arifin, Mpd di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU).

Dalam Penulisan resensi dan perbandingan buku ini saya merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang saya miliki. Terima kasih atas saran, masukan serta kritik dari berbagai pihak, terutama dari teman-teman dan Dosen Pengasuh mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran. Semoga apa yang saya tulis dapat bermanfaat bagi pembaca.
    







Daftar isi
Kata Pengantar................................................... 1
Daftar Isi........................................................... 2
Resensi Buku I................................................... 3
Identias Buku I................................................. 3
Ulasan Buku I................................................. 3-8
Kelebihan Buku I............................................... 9
Kekurangan Buku I............................................ 9
Resensi Buku II............................................... 10
Identitas Buku II........................................... 10
Ulasan Buku II........................................... 10-21
Kelebihan Buku II.......................................... 22
Kekurangan Buku II....................................... 22
Kesimpulan dan Saran.................................... 23
Referensi......................................................... 24
Resensi Buku I

*        IDENTITAS BUKU I

Judul Buku                   : Kurikulum & Pembelajaran
Penulis                         : Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran
Penerbit                      : PT. RAJAG RAFINDO PERSADA
Edisi & cetakan            : Edisi ketiga, cetakan-5
Jumlah hlm                   : 269 hal
Jumlah bab                  : 11 bab
Ukuran buku                : 23 cm
Harga buku                  : Rp 70.000

*        ULASAN BUKU I
ü Ringkasan Buku I
Pengertian Kurikulum
           Pengertian kurikulum diorganisasi menjadi dua, Kurikulum adalah jumlah rencana isi yang merupakan sejumlah tahapan belajar yang di desain untuk siswa dengan petunjuk institusi pendidikan yang isinya berupa proses yang statis ataupun dinamis dan kompetensi yang harus di miliki. Selajutnya kurikulum adalah seluruh pengalaman di bawah bimbingan dan arahan dari institusi pendidikan yang membawa ke dalam kondisi belajar.


Konsep Kurikulum
           Meliputi :
1.     Sebagai substansi
2.    Sebagai sistem
3.    Sebagai bidang studi

Kurikulum menunjuk 4  dimensi pengertian yang saling berhubungan, diantaranya :
1.     Kurikulum sebagai suatu ide
2.    Kurikulum sebagai suatu rencana tertulis yang merupakan perwujudan dari kurikulum sebagai ide
3.    Kurikulum sebagai aktivitas ( realita) yang secara teoritis merupakan pelaksanaan kurikurum rencana tertulis
4.    Kurikulum sebagai hasil konsekuensi dari kurikulum sebagai aktivitas

Peran kurikulum dalam pencapaian tujuan pendidikan, yaitu:
1.     Konservatif
2.    Kreatif
3.    Kritis
4.    Evaluatif

           Kurikulum sebagai ide, rencana, pengalaman maupun sebagai hasil dalam pengembangannya harus mengacu pada landasan yang kokoh agar kurikulum tersebut dapat berfungsi dan berperan sesuai tuntutan pendidikan yang ingin di hasilkan seperti tercatum dalam rumusan tujuan pendidikan nasional yang di gariskan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Empat Landasan pokok yang dijadikan dasar pengembangan kurikulum:
1.     Landasan Filosofis, yaitu asumsi tenntang hakikatrealitas, hakikat manusia, hakikat pengetahuan,dan hakikat nilai yang menajdi titik tolak dalam mengembangkan kurikulum.
2.    Landasan Psikologis, yaitu asumsi yang besumber dari psikologi yang di jadikan titik tolak dalam mengembangkan kurikulum.
3.    Landasan Sosial Budaya, Adalah asumsi yang bersumber dari sosiologi dan antropologi yang dijadikan titik tolak dalam mengembangkan kurikulum.
4.    Landasan ilmiah dan teknologi, adalah asumsi yang bersumber dari hasil-hasil riset atau penelitian dan aplikasi dari ilmu pengetahuan yang menjadi titik tolak dalam mengembangkan kurikulum.

Empat Komponen Sistem Kurikulum :
1.     Komponen Tujuan
2.    Isi Kurikulum
3.    Metode pencapaian tujuan
4.    Komponen evaluasi
Tujuan Pendidikan diklasifikasikan menjadi empat :
1.     Tujuan Pendidikan Nasional (TPN)
2.    Tujuan Institusional (TI)
3.    Tujuan Kuliner (TK)
4.    Tujuan Instruksional/Pembelajaran (TP)
Empat Sumber prinsip Kurikulum:
1.     Data Empiris
2.    Eksperimen
3.    Cerita/legend yang hidup di masyarakat
4.    Akal sehat
Tiga tipe prinsip pengembangan kurikulum :
1.     Anggapan kebenaran utuh menyeluruh
2.    Anggapan kebenaran parsial
3.    Anggapan kebenaran memerlukan pembuktian
Prinsip pengembangan kurikulum terbagi dua yaitu prinsip khusus dan prinsip umum

Model pengembangan kurikulum, diantaranya :
ü  Model Ralph Tyler
ü  Administratif
ü  Grass roots
ü  Demonstrasi
ü  Miller-seller
ü  Taba
ü  Beauchamp
Organisasi kuri kulum secara umum :
1. Kurikulum berdasarkan mata pelajaran (Subject curriculum)
a.    Mata pelajaran yang terpisah
b.    Mata pelajaran terhubung
c.    Fusi mata pelajaran
2. Kurikulum terpadu (Integrated curriculum)
a.    Kurikulum inti
b.    Social functions dan persistent situation
c.    Experience atau activity curriculum
Tujuan Evaluasi Kurikulum:
a.    Perbaikan program
b.    Pertanggungjawaban kepada berbagai pihak
c.    Pantauan tindak lanjut hasil
Model evaluasi kurikulum
1.     Measurement
2.    Congruence
3.    Illumination
4.    Educational system evaluation
5.    CIPP

Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara komponen-komponen sistem pembelajaran. Perubahan beberapa konsep pemahaman tentang belajar merupakan bukti bahwa pembelajaran adalah proses mencari kebenaran, menggunakan kebenaran,dan mengembangkannya untuk kepentingan pemenuhan kebutuhan hidup manusia, khususnya upaya merubah prilaku, sikap, pengetahuan, dan pemaknaan, terhadap tugas-tugas selama hidupnya.

Pembelajaran memiliki sejumblah komponen, yaitu:
·         Tujuan
·         Bahan (Materi Pembelajaran)
·         Strategi Pembelajaran
·         Media Pembelajaran
·         Evaluasi Pembelajaran

Rangkuman Prinsip-prinsip pembelajaran :
1.     Pembelajaran Pada dasarnya adalah interaksi antara siswa dengan lingkungan
2.    Untuk terjadinya proses pembelajaran secara efektif dan efisien, maka terdapat ketentuan, kaidah,norma atau di sebut prinsip pembelajaran
3.    Prinsip pembelajaran diklaifikasikan kedalam dua bagian yaitu Prinsip pembelajaran umum dan prinsip pembelajaran khusus

Pembelajaran adalah kegiatan dimana guru melakukan peranan-peranan tertentu agar siswa dapat belajar untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.
Strategi pembelajaran adalah pola umum rencana interaksi antara siswa dengan guru dan sumber belajar lainnya pada suatu lingkungan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
Dasar pijakan pembelajaran yaitu pasal 2 Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Pasal 32 UUD 1945.
Kreteria prmilihan strategi dan model pembelajaran yaitu :
·         Tujuan pembelajaran atau tujuan pendidikan yang ingin di capai
·         Peranan guru dan siswa yang diharapkan dalam mencapai tujuan pembelajaran
·         Karateristik mata pelajaran atau bidang studi
·         Kondisi lingkungan belajar, sarana dan waktu pembelajaran

Suatu perubahan bidang pendidikan dikatakan sebagai bentuk inovasi apabila dilakukan dengan sengaja, untuk memperbaiki keadaan sebelumnya agar lebih menguntungkan.
Empat ciri utama inovasi ialah :
1.     Memiliki kekhasan/Khusus
2.    Memiliki ciri atau unsur kebaruan
3.    Program inovasi
4.    Inovasi yang digulirkan memiliki tujuan
Ciri-ciri inovasi :
·         Adanya keuntungan relatif
·         Memiliki kekompakan dan kesepahaman
·         Memiliki derajat kompleksitas
·         Dapat dicobakan
·         Dapat di amati

Tahap dari model proses keputusan inovasi :
·         Tahap pengetahuan
·         Tahap bujukan
·         Tahap pengambulan keputusan
·         Tahap implementasi
·         Tahap konfirmasi

Lima perbedaan individu dalam inovasi yaitu:
1.     Pembaru/perintis
2.    Adopter awal
3.    Mayoritas awal
4.    Mayoritas akhir
5.    Adopter akhir

Enam ciri nyata inovasi yaitu :
1.     Penggantian
2.    Perubahan
3.    Penambahan
4.    Penyusunan kembali
5.    Penghapusan
6.    Penguatan















*  Kelebihan buku I

Kelebihan dari Buku ini yaitu Bahasa yang digunakan pengarang dalam buku ini adalah bahasa yang komunikatif sehingga mudah dipahami oleh pembaca atau dengan kata lain pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang dapat dipahami langsung oleh pembaca. Dan dengan buku kini kita dapat mengetahui lebih detail atau jelas tentang apa itu kurikulum, apa itu pembelajaran, serta hubungan yang berkaitan dengan kurikulum pembelajaran itu sendiri dalam mencapai tujuan membangun manusia ( Peserta Didik ) yang sesuai dengan yang dicita-citakan.


*  Kekurangan buku I
Kelemahan dalam buku ini tidak menterakan berapa banyak bagian, dan juga ada bagian atau bab yang tidak meletakkan penjelasan secara segnifikan. kualitas warna serta kertas yang di gunakan pada cover tidak terlalu berkualitas sehingga mudah pudar dan mudah terkelupas.





Resensi Buku II

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi69LexH8wBY8MUcXS1qlnYmXlgGS4ITKYBdZ2e0RRL4rttABmWdcfH380BJFU0m_jXTVuya4ngELblUDcGJPejOwtr7HYUuV46G6UA072p4L2F5AO5C55mLeXcX_BqVybH2Qm_FLrTHJux/s1600/images.jpg

*      IDENTITAS BUKU II

Judul Buku             : Kurikulum Dan Pembelajaran
Penulis                   : Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M.Pd.
Penerbit                : Kencana Prenada Media Group
Edisi & cetakan      : Edisi pertama, cetakan ke-4 Nov 2011
Jumlah hlm             : xviii, 382 hlm
Jumlah bagian        : 4 Bagian
Jumlah bab            : 15 bab
Ukuran buku           : 23 cm
Harga buku            : Rp. 40.000

*      ULASAN BUKU II
ü Ringkasan Buku II
HAKIKAT KURIKULUM
A. Pengertian Kurikulum
Kurikulum merupakan sebuah dokumen perencanaan yang berisi tentang tujuan yang harus dicapai, isi materi dan pengalaman belajar yang harus dilakukan siswa, strategi dan cara yang dapat dikembangkan, evaluasi yang dirancang untuk mengumpulkan informasi tentang pencapaian tujuan, serta implementasi dari dokumen yang diracang dalam bentuk nyata.

B. Peran dan Fungsi Kurikulum
1.          Peranan Konservatif
Melestarikan berbagai nilai budaya sebagai warisan masa lalu.
2.         Peran Kreatif
Kurikulum harus mengandung hal-hal yang baru
3.         Peran Kritis dan Evaluatif
Menyeleksi dan mengevaluasi segala sesuatu yang dianggap bermanfaat untuk kehidupan anak didik.

C. Kurikulum dan Pengajaran
Sitem pengajaran terbentuk oleh tiga subsistem, yaitu:
a.            Perencanaan Pengajaran proses yang dilakkan untuk mendesain kegiatan pengajaran sebagai upaya pencapaian tujuan kurikulum.
b.            Pelaksanaan Pengajaran implementasi atau action dari perencanaan.
c.            Evaluasi mengumpulkan informasi tentang pencapaian tujuan pembelajaran oleh siswa.

D. Kurikulum Ideal dan Kurikulum Aktual
Kurikulum ideal yaitu kurikulum yang diharapkan dapat dilaksanakan dan berfungsi sebagai acuan atau pedoman guru dalam proses belajar mengajar.
Kurikulum ideal ini dapat dilaksanakan sepenuhnya apabila:
a.       Kelengkapan srana dan prasarana yang tersedia di sekolah
b.      Ditentukan oleh kemampuan guru
c.       Kebijakan setiap sekolah yang bersangkutan
Kurikulm aktual yaitu kurikulum nyata yang dapat dilaksanakan oleh guru sesuai dengan kondidi yang ada.

E. Kurikulum Tersembunyi (Hidden Curriculum)
Kurikulum tersembunyi adalah hasil dari suatu proses pendidikan yang tidak direncanakan. Artinya, perilaku yang muncul diluar tujuan yang dideskripsikan oleh guru.
kurikulum tersembunyi memiliki makna:
a. Kurikulum tersembunyi dapat dipandang sebagai tujuan tidak tertulis (tersembunyi), akan tetapi pencapaianya perlu dipertimbangkan oleh setiap guru agar kualitas pembelajaran lebih bermakna.
b. Kurikulum tersembunyi juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang terjadi tanpa direncanakan terlebih dahulu yang dapat dimanfaatkan oleh guru untuk mencapai tujuan pembelajaran

F. Peran Guru dalam Mengembangkan Kurikulum
Murray Printr (1993) mencatat peran guru dalam level ini adalah sebagai:
a.            Implementers guru berperan untuk mengaplikasikan kurikulum yang sudah ada.
b.           Adapters peran guru tidak hanya sebagai pelaksana kurikulum, akan teteapi juga sebagai penyelaras kurikulum dengan karakteristik dan kebutuhan siswa dan kebutuhan daerah.
c.            Developers guru memiliki kewenangan dalam mendesain sebuah kurikulum.
d.            Researchers guru sebagai peneliti kurikulum.

LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
A. Hakikat pengembangan Kurikulum
Orientasi pengembangn kurikulum menurut Seller menyangkut enam aspek, yaitu:
a.            Tujuan pendidikan yang menyangkut arah kegiatan pendidikan
b.           Pandangan tentang anak
c.            Pandangan tentang proses pembelajaran
d.            Pandangan tentang lingkungan
e.            Konsepsi tentang peranan guru
f.            Evaluasi belajar
Ada dua hal yang harus dipertimbangkan dalam menentuka isis pengembang kurikulum, yaitu:
Ø  Rentangan Kegiatan
Ø  Tujuan Pengembangan
landasan kurikulum terdiri atas tiga sumber, yakni:
a. Studi tentang hakikat dan nilai ilmu pengetahuan sebagai aspek filosofis
b. Studi tentang kehidupan sebagai aspek sosial-budaya
c. Studi tentang siswa dan teori-teori belajar sebagai aspek psikologi

B. Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum
1. Prinsip Relevansi
·         Relevansi Internal
·         Relevansi Eksternal
2. Prinsip Fleksisbilitas
3. Prinsip Kontinuitas
4. Prinsip Efektifitas
Terdapat dua ssis efektifitas dalam suatu pengembangan krikulum, yaitu:
a.             Efektifitas berhubungan dengan kegiatan guru dalam melaksanakan tugas mengimplementasikan kurikulum di dalam kelas.
b.            Efektifitas kegiatan siswa dalam melaksanakan dalam melaksanakan kegiatan belajar.
5. Prinsip Efisiensi



C. Landasan pengembangan kurikulum
1.      Landasan filosofis dalam Pengembangan Kurikulum
empat fungsi filsafat dalam proses pengmebanng kurikulum.
a.            Filsafat dapat menentukan arah dan tujuan pendidikan
b.           Filsafat dapat menentukan isi atau materi pelajaran yang harus diberikan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
c.            Filsafat dapat menentukan strategi atau cara penyampaian tujuan.
d.            Melalaui filsafat dapat ditentukan bagaimana menentukan tolak ukur keberhasilan proses pendidikan.

2. Landasan Psikologis dalam Pengembangan Kurikulum
§  Psikologi Perkembangan Anak
Menurut Piaget, perkembangan intelektual (kognitif) setiap individu berlangsung dalam tahapan-tahapan tertentu. Tahapan-tahapan perkembangan kognitif itu, menutut Piaget terdiri dari 4 fase, yaitu:
a.              Sensoriomotor (0-2thn) kemampuan kognitif anaka masih terbatas, masih di dasarkan pada perilaku yang terbuka.
b.             Praoperasional (2-7thn) ditandai dengan beberapa ciri. Pertama, adanya kesadaran dalam diri anak tentang suatu objek. Kedua kemempuan anak dalam berbahasa muali berkembang. Ketiga mulai mengetahui antara objek-objek sebagai suatu bagian dari individu atau kelasnya. Keempat pandangan terhadap dunia. Kelima pemahaman anak terhadap situasi lingkungan sangat dipegaruhi sikapnya yang egocentric.
c.              Operasional Konkret (7-11thn) pada masa ini pikiran anak terbatas pada objek-objek yang ia jumpai dari pengalaman langsung.
d.             Operasional Formal (12-14thun ke atas) pada masa ini pola berpikir anak sudah sistematik dan meliputi proses-proses yang kompleks.
§  Psikologi Belajar
Pengembangan kurikulum tidak akan terlepas dari teori belajar. Sebab, pada dasarnya kurikulum disusun untuk membelajarkan siswa.

3. Landasan Sosiologis-Teknologis dalam Pengembangan Kurikulum
a.  Kekuatan Sosial yang Dapat Mempengaruhi Kurikulum
b. Kemajuan IPTEK sebagai Bahan Pertimbangan Penyusunan Kurikulum
1)      Pola Hidup
Pola kehidupan masyarakat industri modern memiliki karakteristik yang berbeda dengan pola kehidupan agraris. Perbedaan tersebut antara lain:
a.            Pola kerja,
b.           Pola hidup yang sangat tergantung pada hasil-hasil teknologi,
c.            Pola hidup dalam sistem perekonomian baru.
2)      Perubahan kehidupan Sosial politik
Para pengembang kurikulum dalam melaksanakan tugasnya harus melakukan hal-hal sebagai berikut:
a.    Mempelajari dan memahami kebutuhan masyarakat seperti yang dirumuskan dalam undang-undang, keputusan pemerintah, peraturan-peraturan daerah dan lain sebagainya.
b.    Menganalisis budaya masyarakat tempat sekolah berada.
c.    Menganalisis kekuatan serta potensi-potensi daerah
d.    Menganalisis syarat dan tuntunan tenaga kerja.
e.    Menginterpretasi kebutuhan individu dalam rangka kepentingan masyarakat.

DESAIN KURIKULUM
A.    Desain Kurikulum Disiplin Ilmu
Kurikulum ini berfungsi untuk mengembangkan proses kognitif atau kemampuan berpikir siswa melalui latihan mengguanakan gagasan dan melakukan proses penelitian ilmiah.(McNeil, 1990)
1. Subject Centered Curriculum
Pada subject cetered curriculum, bahan atau isi kurikulum disusun dalam bentuk mata pelajran yang terrpisah-pisah.
2. Correlated Curriculum
a)          Pendekatan Struktural
Dalam pendekatan ini, kajian suatu pokok bahasan ditinjau dari beberapa mata pelajaran sejenis.
b)          Pendekatan Fungsional
Pendekatan ini didasarkan kepada pengkajian masalah yang berarti dalam kehidupan sehari-hari.
c)          Pendekatan Daerah
Pada pendekatan ini materi pelajaran ditentukan berdasarkan lokasi atau tempat.
3. Integrated Curriculum
Pada organisasi kurikulum yang menggunakan model integrated, tidak lagi menampakan nama-nama mata pelajaran atau bidang studi. Belajar berangkat dari suatu pokokmasalah yang harus dipecahkan.
B. Desain Kurikulum Berorientasi pada Masyarakat

1.          Perspektif Status Quo
Rancangan kurikulum ini diarahkan untuk melestarikan nilai-nilai budaya masyarakat.
2.         Perspektif Pembaharuan
Dalam perspektif ini kurikulum dikembangkan untuk lebih meningkatkan kualitas masyarakat itu sendiri.
3.         Perspektif Masa Depan
Perspektif masa depan sering dikaitkan dengan kurikulum rekontruksi sosial, yang menekankan kepada proses mengmbangkan hubungan antara kurikulum dan kehidupan sosial, politik, dan ekonomi masyrakat. Model kurikulum ini lebih mengutamakan kepentingna sosial dari pada individu.

C.    Desain Kurikulum Berorientasi pada Siswa
1.          Perspektif Kehidupan Anak di Masyarakat
2.         Perspektif Psikologi

D.     Desain Kurikulum Teknologi
Teknologi mempengaruhi kurikulum dapat dilihat dari dua sisi, yaitu sisi penerapan hasil-hasil teknologi dan penrapan teknologi sebagai suatu sistem.
Sisi pertama yang berhubungan dengan penerapan tekologi adalah perencanaan yang sistematis dengan menggunakan media atau alat dalam kegiatan pembelajaran.

PENDEKATAN dan MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM
A.    Pendekatan Pengembangan Kurikulum
1. Pendekatan Top Down
Pengembangan kurikulum muncul atas inisiatif para pejabat pendidikan atau para administrator atau dari para pemegang kebijakan (pejabat) pendidikan seperti dirjen atau para kepala Kantor Wilayah.
Prosedur kerja atau proses pengembangan kurikulum model ini kira-kira dilakukan sebagi berikut:
o   Langkah pertama dimulai dengan pembentukan tim pengarah oleh pejabat pendidikan.
o   Langkah kedua menyususn tim atau kelompok kerja untuk menjabarakan kebijakan atau rumusan-rumusan yang telah disusun oleh tim pengarah.
o   Langkah ketiga apabila kurikulum sudah selesai disusun oleh tim ataua kelompok kerja, selanjutnya hasilnya diserahkan kepada tim perumus untuk dikaji dan diberi catatan-catatan atau direvisi.
o   Langkah keempat para administrator selanjutnya memerintahkan kepada setiap sekolah untuk mengimplementasikan kurikulum yang telah tersusun itu.

2. Pendekatan Grass Roots
Inisiatif pengembangan kurikulum dimulai dari lapangan atau dari guru-guru sebagai implementator, kemudian menyebar pada lingkungan yang lebih luas.
Pendekatan grass roots dapat berlangsung apabila:
1. Manakala kurikulum itu benar-benar bersifat lentur sehingga memberikan kesempatan kepada setiap guru secara lebih terbuka untuk memperbarui atau menyempurnakan kurikulum yang sedang berlakukan.
2.  Pendekatan grass roots hanya mungkin terjadi manakala guru memiliki sikap profesional yang tinggi disertai kemampuan yang memadai.
Ada beberapa langkah penyempurnaan kurikulum yang dapat kita lakukan manakala menggunakan pendekatan grass roots ini.
1.          Menyadari adanya masalah
2.         Mengadakan refleksi
3.         Mengajukan hipotesis atau jawaban sementara
4.         Mementukan hipotesis yang sangat mungkin dekat dan dapat dilakukan sesuai dengan situasi dan kondisi lapangan
5.         Mengimplementasikan perencanaan dan mengevaluasinya secara terus-menerus hingga terpecahkan masalah yang dihadapi
6.         Membuat dan menyususn laporan hasil pelaksanaan pengembangan melalui grass roots

B. Model-model Pengembangan Kurikulum
1. Model Tyler
a. Menentukan tujuan
b. Menentukan pengalaman belajar
c. Mengorganisasi pengalaman belajar
d. Evaluasi

2. Model Taba
Ada lima langkah pengembangan kurikulum model terbaik dari Taba ini.
1.     Menghasilkan unit-unit percobaan (pilot unit)
2.    Menguji coba unit eksperimen untuk memperoleh data dalam rangka menemukan validitas dan kelayakan penggunaannya
3.    Merevisi dan mengonsolidasikan unit-unit eksperimen berdasarkan data yang diperoleh dalam uji coba
4.    Mengembangkan keseluruhan kerangka kurikulum
5.    Implementasi dan diseminasi kurikulum yang telah teruji

3.      Model Olivia
Menurut Olivia kurikulum harus bersifat simpel, komprehensif, dan sistematik. Olivia menjabarkannya sebagai berikut:
a. Rumusan filsafat
b. Rumusan tujuan umum
c. Rumusan tujuan khusus
d. Desain perencanaan
e. Implementasi
f. Evaluasi
Model yang dikembangkan Olivia ini dapat digunakan dalam beberapa dimensi.
1)          Untuk menyempurnakan kurikulum sekolah dalam bidang-bidang khusus
2)         Dapat digunakan untuk membuat keputusan dalam merancang suatu program kurikulum
3)         Model ini dapat digunakan dalam mengembangkan program pembelajaran secara khusus

4.      Model Beauchamp
Beauchamp mengungkapkan ada lima langkah dalam proses pengembangan kurikulum.
1)            Menetapkan wilayah atau arena yang akan melakukan perubahan suatu kurikulum.
2)           Menetapkan orang-orang yang akan terlibat dalam proses pengembangan kurikulum.
3)           Menetapka prosedur yang akan ditempuh, yaitu dalam hal merumuskan tujuan umum dan tujuan khusus
4)           Implementasi kurikulum.
5)           Melaksanakan evaluasi kurikulum
5.      Model Wheeler
Wheeler berpendapat proses pengembangan kurikulum terdiri dari lima fase, yaitu:
1)    Menentukan tujuan umum dan tujuan khusus.
2)   Menentukan pengalaman belajar yang mungkin dapat dilakukan oleh siswa
3)   Menentukan isis atau materi pembelajaran seseuai dengan pengalaman belajar
4)   Mengorganisasi atau menyatukan pengalaman belajar dengan isi atau materi belajar
5)   Melakukan evaluaasi setiap fase pengembangan dan pencapaian tujuab
6.      Model Nicholls
Pendekatan pengembangan kurikulum terdiri atas elemen-elemen kurikulum yang membentuk siklus. Ada lima langkah pengebangan kurikulum menurut Nicholls, yaitu:
a.            Analisis situasi
b.           Menentukan tujuan khusus
c.            Menentukan dan mengorganisasi isis pelajaran
d.            Menentukan dan mengorganisasi metode
e.            Evaluasi
7.      Model Dynamic Skilbeck
Menurut Skilbeck langkah-langkah pengembangan kurikulum adalah:
a.    Menganalisis situasi
b.    Memformulasikan tujuan
c.    Menyusun program
d.    Interpretasi dan implementasi
e.    Monitoring, feedback, penilaian, dan rekontruksi

PENEGMBANGAN TUJUAN DAN ISI KURIKULUM
A.    Penegmbangan Tujuan Kurikulum
1.     Klasifikasi Tujuan
1)   Domain Kognitif
Kemampuan untuk mengingat informasi yang sudah dipelajarinya (recall)
a.    Pemahaman
Kemampuan menafsirkan sesuatu
b.    Penerapan
Mengaplikasikan suatu bahan pelajaran yang sudah dipelajari
c.    Analisis
Kemampuan menguraikan atau memecahkan suatu bahan pelajaran ke dalam bagian-bagian atau unsur-unsur serta hubungan antar bagian bahan itu
d.    Sistesis
Kemampuan untuk menghimpun bagian-bagian kedalam suatu keseluruhan yang bermakna
e.    Evaluasi
Kemampuan untuk memberikan suatu keputusan dengan berbagai pertimbangan dan ukuran-ukuran tertentu.

2)   Domain Afektif
a.    Penerimaan
Kesadaran atau kepekaan seseorang terhadap gejala, kondisi, keadaan atau suatu masalah.
b.    Merespon
Kemampuan untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan tertentu.
c.    Menghargai
Kemampuan untuk memberikan penilaian atau kepercayaan kepada gejala atau suatu objek tertentu.
d.    Mengorganisasi
Pengembangan nilai ke dalam sistem organisasi tertentu, termasuk hubungan antar nilai dan tingkat priorotas nilai-nilai.
e.    Karakterisasi Nilai
Mengadakan sintesis dan internalisasi sistem nilai dengan pengkajian secara mendalam, sehingga nilai-nilai yang dibangunnya itu dijadikan pandangan hidup serta dijadikan pedoman dalam bertindak berprilaku.
3)   Domain Psikomotor
Domain psikomotor adalah tujuan yang berhubungan dengan kemempuan keterampilan seseorang, ada enam tingkatan yang termasuk ke dalam domain ini:
·         Gerak refleks
·         Keterampilan dasar
·         Keterampilan perseptual
·         Keterampila fisik
·         Gerakan keterampilan
·         Komunikasi nondiskursif
·          
2.    Herarkis Tujuan
a. Tujuan Pendidikan Nasional (TPN).
b.Tujuan Institusional
c. Tujuan Kulikuler
d. Tujuan Pembelajaran/Intruksional

B. Pengembangan Materi Kurikulum
1.      Sumber-sumber Materi Kurikulum
a.    Masyarakat beserta budayanya
b.    Siswa
c.    Ilmu pengetahuan
2.      Tahap Penyeleksian Materi Kurikulum
a.    Identifikasi Kebutuhan
b.    Mendapatkan Bahan Kurikulum
c.    Analisis Bahan
d.    Penilaian Bahan Kurikulum
e.    Membuat Keputusan Mengadopsi Bahan
3. Jenis-jenis Materi Kurikulum
a.    Fakta sifat dari suatu gejala, peristiwa, benda, yang wujudnya dapat ditangkap oleh pancaindra.
b.    Konsep abstraksi kesamaan atau keterhubungan dari sekelompok benda atau sifat.
c.    Prinsip hubungan anatara dua atau lebih konsep yang sudah teruji secara empirik dinamakan generalisasi yang kemudian ditarik ke dalam prinsip.
d.    Teori komposisi yang dihasilkan dari pengembangan sejumlah proposisi atau generalisasi yang dianggap memiliki keterhubungan secarasistematis.
e.    Keterampilan pola kgiatan yang memiliki tujuan tertentu yang memerlukan manipulasi dan koordinasi informasi.
4. Kriteria Penetapan Kurikulum
a.    Tingkat kematangan siswa
b.    Tingkat pengalaman anak
c.    Tarap kesulitan materi

TEORI BELAJAR

A.    Teori Balajar Behavioristik
1. Thorndike (1913)
Belajar adalah upaya untuk memebentuk hubungan stimulus dan respon sebanyak-banyaknya. Thorndike mengemukakan hukum-hukum belajar seperti berikut:
·         Hukum Kesiapan (law of readiness)
·         Hubungan antara stimulus dan respons akan mudah terbentuk manakala ada kesiapan dalam diri individu.
·         Hukum Latihan (law of exercise)
·         Hubungan stimulus danrespon akan semakin kuat manakala terus-menerus dilatih atau diulang.
·         Hukum Akibat (law of effect)
·         Kuat atau lemahnya hubungan stimulus dan respons tergantung kepada akibat yang ditimbulkannya.

2. Pavlov
Untuk membentuk tingkah laku tertentu harus dilakukan secara berulang-ulang dengan melakukan pengkondisian tertentu.

3.  Skinner
Untuk membentuk tingkah laku tertentu perlu diurutkan atau dipecah-pecah menjadi bagian-bagian atau komponen tingkah laku yang sepsifik.

B.      Teori Belajar Kognitif
1.      Kohler
Belajar adalah proses mengmbangkan insight. Insight adalah pemahaman terhadap hubungan antar bagian didalam suatu situasi permasalahan. Insidht merupakan inti dari belajar, memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
·         Kemempuan insight seseorang tergantung kepada kemampuan dasar orang tersebut, sedangkan kemampuan dasar itu tergantung usia dan posisiyang bersangkutan dalam kelompok (spesies)-nya.
·         Insight dipengaruhi atau tergantung kepada pengalaman masa lalunya yang relevan.
·         Insight tergantung kepada pengaturan dan penyediaan lingkungannya.
·         Pengertian merupakan inti dari insight.
·         Apabila insight telah diperoleh, maka dapat digunakan untuk menghadapi persoalan dalam situasi lain.

2. Kurt Lewin
Belajar adalah proses pemecahan masalah. Beberapahal yang berkaitan proses pemecahan menurut Lewin dalam belajar adalah:
·         Belajar adalah perubahan struktur kognitif.
·         Pentingnya motivasi

3. Piaget
Piaget berpendapat, bahwa sejak kecil setiap anak sudah memiliki struktur kognitif yang kemudian dinamakan skema. Skema terbentuk karena pengalamannya. Proses penyempurnaan skema dilakukan melalui proses asimilasi dan akomodasi. Asimilasi adalah proses penyempurnaan skema, dan akomaodasi adalah proses mengubah skema yang sudah ada hingga tebentuk skema baru. Sebelum ia mampu menyusun skema baru, ia akan dihadapkan pada posisi ketidakseimbangan (disequalibrum) yang menggangu psikologi anak.

C.    Teori Belajar Humanistik
1. Arthur Combs
a. Mengerti tingkah laku manusia sama dengan mengerti sudut pandangnya mengenai dunia.
b. Mengutamakan perasaan , persepsi, kepercayaan, tujuan dari dalam.
c. Mengubah perilaku adalah dengan mengubah persepsi individu tersebut.
2. Abraham Maslow
Pemenuhan kebutuhan yang lebih rendah akan mendorong individu naik ke tingkat pemenuhan kebutuhan yang lebih tinggi.

Jenis Kebutuhan Manusia
1)      Kebutuhan fisiologis
2)      Kebutuhan akan rasa aman
3)      Kebutuhan dimiliki an memiliki
4)      Kebutuhan akan cinta
5)      Kebutuhan untuk dihargai
6)      Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri

Tanda-tanda aktualisasi diri
a)    Menerima fakta dan realita yang ada disekelilingnya.
b)   Spontan dalam ide dan prilaku
c)    Kreatif
d)   Tertarik pada problem solving
e)   Merasa dekat dengan orang lain
f)    Memiliki sistem moral yang telah mendarah daging
g)   Memiliki ketajaman dan kemampuan melihat berbagai hal secara objektif

3.Rogers
Belajar dan mengajar lebih manusiawi, personal dan berarti

Prinsip-prinsip belajar
a.       Desire to learn (gairah untuk belajar)
b.      Significant learning
c.       Learning without trheat (tanpa ancaman)
d.      Learning how to learn
e.       Learning and change

Implikasi belajar Rogers
#Strategi belajar – mengajar
1)      Materi di dapatdari buku, bimbingan, komputer, kalkulator
2)      Sumber berupa orang, guru, tokoh masyarakat, ahli
3)      Peer-tutoring
4)      Siswa sebagai pencetus (punya pertanyaan) dan penemu (punya jawaban.































*   Kelebihan buku II

Kelebihan dari Buku ini adalah Mampu mengetahui hubungan kurikulum dan pembelajaran kepada pembaca dan pada perinsipnya  kurikulum dan pembelajaran tidak dapat dipisahkan  seolah-olah bagaikan dua sisi dari satu mata uang yang Keduanya sangat penting dan saling membutuhkan. Dan selanjutnya bagian ketiga dalam buku tersebut membahas tentang hakikat pembelajaran baik konsep mengajar, belajar dan pembelajaran, teori-teori belajar , strategi pembelajaran dan termasuk peran guru dalam peroses pembelajaran. Bahasa yang digunakan pengarang dalam buku ini menggunakan bahasa yang komunikatif sehingga mudah dipahami oleh pembaca atau dengan kata lain pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang dapat dipahami langsung oleh pembaca.


*   Kekurangan buku II

Kelemahan dalam buku ini kualitas kertas buku yang digunakan juga kurang bagus dan penempelan antar lembar juga tidak sempurna sehingga mudah cacat dan robek






*    Kesimpulan dan Saran

Buku ini layak dibaca karena didalamnya memuat ilmu pendidikan dan menjelaskan latar pengembangan kurikulum itu sendiri. Dimulai dari dasar, landasan, desain, proses, dan prinsip serta model pengembangan kurikulum. Dan pada bagian selanjutnya pembahasan bertumpu pada hakikat pembelajaran.

Setelah saya membaca buku, meresensi, membandingkan dan merangkumnya saya dapat memehami isi buku ini. Menurut pandangan saya buku ini untuk dijadikan bahan ajar mata kuliah kurikulum dan pemebelajaran cukup baik, tetapi ada hal-hal yang harus di perbaiki kembali. Misalkan dari tokoh-tokoh yang ada dalam buku seharusnya dicantumkan tahunnya dan diberikan penjelasan.
Selain itu dalam pembahasan teori belajar terdapat kejanggalan, dimana teori belajar humanistik merupakan bagian dari teori belajar kognitif. Padahal kedua teori terssebut sangatlah berbeda dalam hal pemahaman terhadap belajar. Dan tokoh-tokohnya pun tidak lengkap. Sehingga untuk melengkapi rangkuman saya, saya menambahkan beberapa referensi dari internet.
Saya senang bisa mempelajari buku ini dan semoga resensi dan perbandingan buku yang saya tulis terhadap buku kurikulm dan pembelajaran yang ditulis oleh tim pengembangan MKDP Kurikulum dan pembelajaran dan buku yang ditulis oleh Prof.Dr.Wina Sanjaya, M.Pd., dapat bermanfaat bagi yang membacanya.




*    REFERENSI

Tim Pengembangan MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. Kurikulum & Pembelajaran, Jakatra : PT Raja Grafindo Persada, (2016).

Sanjaya, Wina. Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta : Kencana Prenada Media Group, (2011).

1 komentar:

  1. KADAN PIX | Kadangpintar | Online Casino | Odisha | Karnataka
    Kadangpintar is a 24-hour betting lounge that offers online casino games and lottery games including blackjack, baccarat, and video poker. In addition, 온카지노 it is

    BalasHapus