“Kurikulum dan
pembelajaran”
Disusun
Oleh : Mutiara Damayanti
Kelas : 3 A Malam (Bahasa Inggris)
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan
2015-2016
KATA
PENGANTAR
Puji syukur Saya penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka
saya dapat menyelesaikan Resensi dan Perbandingan buku yang berjudul
“Kurikulum dan Teori Belajar”, resensi ini di ambil dari buku yang di susun
oleh Tim Pengembangan MKDP Kurikulum & Pembelajaran dan buku yang disusun
oleh Prof.Dr.H.Wina Sanjaya, M.Pd yang
berjudul “Kurikulum dan Pembelajaran”
Penulisan resensi
dan perbandingan buku
adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas
mata Kuliah Kurikulum dan Pembelajaran oleh bapak Muhammad
Arifin, Mpd di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU).
Dalam Penulisan resensi
dan perbandingan buku
ini saya
merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun
materi, mengingat akan kemampuan yang saya miliki. Terima kasih atas saran,
masukan serta kritik dari berbagai pihak, terutama dari teman-teman dan Dosen
Pengasuh mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran. Semoga apa yang saya tulis
dapat bermanfaat bagi pembaca.
Daftar
isi
Kata
Pengantar................................................... 1
Daftar
Isi........................................................... 2
Resensi
Buku I................................................... 3
Identias
Buku I................................................. 3
Ulasan
Buku I................................................. 3-8
Kelebihan
Buku I............................................... 9
Kekurangan
Buku I............................................ 9
Resensi
Buku II............................................... 10
Identitas
Buku II........................................... 10
Ulasan
Buku II........................................... 10-21
Kelebihan
Buku II.......................................... 22
Kekurangan
Buku II....................................... 22
Kesimpulan
dan Saran.................................... 23
Referensi......................................................... 24
Resensi Buku I


Judul
Buku : Kurikulum & Pembelajaran
Penulis :
Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran
Penerbit :
PT. RAJAG RAFINDO PERSADA
Edisi
& cetakan : Edisi ketiga, cetakan-5
Jumlah
hlm : 269 hal
Jumlah
bab : 11 bab
Ukuran
buku :
23 cm
Harga
buku : Rp 70.000

ü Ringkasan
Buku I
Pengertian
Kurikulum
Pengertian kurikulum diorganisasi menjadi dua, Kurikulum
adalah jumlah rencana isi yang merupakan sejumlah tahapan belajar yang di
desain untuk siswa dengan petunjuk institusi pendidikan yang isinya berupa
proses yang statis ataupun dinamis dan kompetensi yang harus di miliki.
Selajutnya kurikulum adalah seluruh pengalaman di bawah bimbingan dan arahan
dari institusi pendidikan yang membawa ke dalam kondisi belajar.
Konsep
Kurikulum
Meliputi :
1. Sebagai
substansi
2. Sebagai
sistem
3. Sebagai
bidang studi
Kurikulum menunjuk 4 dimensi pengertian yang saling berhubungan,
diantaranya :
1. Kurikulum
sebagai suatu ide
2. Kurikulum
sebagai suatu rencana tertulis yang merupakan perwujudan dari kurikulum sebagai
ide
3. Kurikulum
sebagai aktivitas ( realita) yang secara teoritis merupakan pelaksanaan
kurikurum rencana tertulis
4. Kurikulum
sebagai hasil konsekuensi dari kurikulum sebagai aktivitas
Peran kurikulum dalam pencapaian tujuan
pendidikan, yaitu:
1. Konservatif
2. Kreatif
3. Kritis
4. Evaluatif
Kurikulum sebagai ide, rencana, pengalaman maupun sebagai
hasil dalam pengembangannya harus mengacu pada landasan yang kokoh agar
kurikulum tersebut dapat berfungsi dan berperan sesuai tuntutan pendidikan yang
ingin di hasilkan seperti tercatum dalam rumusan tujuan pendidikan nasional yang
di gariskan dalam Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Empat
Landasan pokok yang dijadikan dasar pengembangan kurikulum:
1. Landasan Filosofis, yaitu
asumsi tenntang hakikatrealitas, hakikat manusia, hakikat pengetahuan,dan
hakikat nilai yang menajdi titik tolak dalam mengembangkan kurikulum.
2. Landasan Psikologis, yaitu
asumsi yang besumber dari psikologi yang di jadikan titik tolak dalam
mengembangkan kurikulum.
3. Landasan Sosial Budaya, Adalah
asumsi yang bersumber dari sosiologi dan antropologi yang dijadikan titik tolak
dalam mengembangkan kurikulum.
4. Landasan ilmiah dan teknologi, adalah
asumsi yang bersumber dari hasil-hasil riset atau penelitian dan aplikasi dari
ilmu pengetahuan yang menjadi titik tolak dalam mengembangkan kurikulum.
Empat Komponen Sistem Kurikulum :
1. Komponen
Tujuan
2. Isi
Kurikulum
3. Metode
pencapaian tujuan
4. Komponen
evaluasi
Tujuan Pendidikan diklasifikasikan menjadi
empat :
1. Tujuan
Pendidikan Nasional (TPN)
2. Tujuan
Institusional (TI)
3. Tujuan
Kuliner (TK)
4. Tujuan
Instruksional/Pembelajaran (TP)
Empat Sumber prinsip Kurikulum:
1. Data
Empiris
2. Eksperimen
3. Cerita/legend
yang hidup di masyarakat
4. Akal
sehat
Tiga tipe prinsip pengembangan kurikulum :
1. Anggapan kebenaran
utuh menyeluruh
2. Anggapan
kebenaran parsial
3. Anggapan
kebenaran memerlukan pembuktian
Prinsip pengembangan kurikulum terbagi
dua yaitu prinsip khusus dan prinsip umum
Model pengembangan kurikulum, diantaranya :
ü Model
Ralph Tyler
ü Administratif
ü Grass
roots
ü Demonstrasi
ü Miller-seller
ü Taba
ü Beauchamp
Organisasi kuri kulum secara umum :
1.
Kurikulum berdasarkan mata pelajaran (Subject curriculum)
a. Mata
pelajaran yang terpisah
b. Mata
pelajaran terhubung
c. Fusi mata
pelajaran
2.
Kurikulum terpadu (Integrated curriculum)
a. Kurikulum
inti
b. Social
functions dan persistent situation
c. Experience
atau activity curriculum
Tujuan Evaluasi Kurikulum:
a. Perbaikan
program
b. Pertanggungjawaban
kepada berbagai pihak
c. Pantauan
tindak lanjut hasil
Model evaluasi kurikulum
1. Measurement
2. Congruence
3. Illumination
4. Educational
system evaluation
5. CIPP
Pembelajaran
merupakan suatu proses interaksi antara komponen-komponen sistem pembelajaran.
Perubahan beberapa konsep pemahaman tentang belajar merupakan bukti bahwa
pembelajaran adalah proses mencari kebenaran, menggunakan kebenaran,dan
mengembangkannya untuk kepentingan pemenuhan kebutuhan hidup manusia, khususnya
upaya merubah prilaku, sikap, pengetahuan, dan pemaknaan, terhadap tugas-tugas
selama hidupnya.
Pembelajaran memiliki sejumblah komponen, yaitu:
·
Tujuan
·
Bahan (Materi Pembelajaran)
·
Strategi Pembelajaran
·
Media Pembelajaran
·
Evaluasi Pembelajaran
Rangkuman Prinsip-prinsip pembelajaran :
1.
Pembelajaran Pada dasarnya adalah interaksi antara
siswa dengan lingkungan
2.
Untuk terjadinya proses pembelajaran secara efektif
dan efisien, maka terdapat ketentuan, kaidah,norma atau di sebut prinsip
pembelajaran
3.
Prinsip pembelajaran diklaifikasikan kedalam dua
bagian yaitu Prinsip pembelajaran umum dan prinsip pembelajaran khusus
Pembelajaran
adalah kegiatan dimana guru melakukan peranan-peranan tertentu agar siswa dapat
belajar untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.
Strategi
pembelajaran adalah pola umum rencana interaksi antara siswa dengan guru dan
sumber belajar lainnya pada suatu lingkungan belajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran tertentu.
Dasar
pijakan pembelajaran yaitu pasal 2 Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Pasal 32 UUD 1945.
Kreteria prmilihan
strategi dan model pembelajaran yaitu :
·
Tujuan pembelajaran atau tujuan pendidikan yang ingin
di capai
·
Peranan guru dan siswa yang diharapkan dalam mencapai
tujuan pembelajaran
·
Karateristik mata pelajaran atau bidang studi
·
Kondisi lingkungan belajar, sarana dan waktu
pembelajaran
Suatu
perubahan bidang pendidikan dikatakan sebagai bentuk inovasi apabila dilakukan
dengan sengaja, untuk memperbaiki keadaan sebelumnya agar lebih menguntungkan.
Empat ciri utama inovasi ialah :
1.
Memiliki kekhasan/Khusus
2.
Memiliki ciri atau unsur kebaruan
3.
Program inovasi
4.
Inovasi yang digulirkan memiliki tujuan
Ciri-ciri inovasi :
·
Adanya keuntungan relatif
·
Memiliki kekompakan dan kesepahaman
·
Memiliki derajat kompleksitas
·
Dapat dicobakan
·
Dapat di amati
Tahap dari model proses keputusan inovasi :
·
Tahap pengetahuan
·
Tahap bujukan
·
Tahap pengambulan keputusan
·
Tahap implementasi
·
Tahap konfirmasi
Lima perbedaan individu dalam inovasi yaitu:
1.
Pembaru/perintis
2.
Adopter awal
3.
Mayoritas awal
4.
Mayoritas akhir
5.
Adopter akhir
Enam ciri nyata inovasi yaitu :
1.
Penggantian
2.
Perubahan
3.
Penambahan
4.
Penyusunan kembali
5.
Penghapusan
6.
Penguatan

Kelebihan dari Buku ini yaitu
Bahasa yang digunakan pengarang dalam buku ini adalah bahasa yang komunikatif
sehingga mudah dipahami oleh pembaca atau dengan kata lain pesan yang ingin
disampaikan oleh pengarang dapat dipahami langsung oleh pembaca. Dan dengan
buku kini kita dapat mengetahui lebih detail atau jelas tentang apa itu
kurikulum, apa itu pembelajaran, serta hubungan yang berkaitan dengan kurikulum
pembelajaran itu sendiri dalam mencapai tujuan membangun manusia ( Peserta
Didik ) yang sesuai dengan yang dicita-citakan.

Kelemahan
dalam buku ini tidak menterakan berapa banyak bagian, dan juga ada bagian atau
bab yang tidak meletakkan penjelasan secara segnifikan. kualitas warna serta
kertas yang di gunakan pada cover tidak terlalu berkualitas sehingga mudah
pudar dan mudah terkelupas.
Resensi Buku II

Judul Buku : Kurikulum Dan Pembelajaran
Penulis : Prof. Dr. H. Wina Sanjaya,
M.Pd.
Penerbit : Kencana Prenada Media Group
Edisi & cetakan : Edisi pertama, cetakan ke-4 Nov 2011
Jumlah hlm :
xviii, 382 hlm
Jumlah bagian : 4 Bagian
Jumlah bab :
15 bab
Ukuran buku :
23 cm
Harga buku :
Rp. 40.000

ü Ringkasan Buku II
HAKIKAT KURIKULUM
A. Pengertian Kurikulum
Kurikulum
merupakan sebuah dokumen perencanaan yang berisi tentang tujuan yang harus
dicapai, isi materi dan pengalaman belajar yang harus dilakukan siswa, strategi
dan cara yang dapat dikembangkan, evaluasi yang dirancang untuk mengumpulkan
informasi tentang pencapaian tujuan, serta implementasi dari dokumen yang
diracang dalam bentuk nyata.
B. Peran dan Fungsi Kurikulum
1.
Peranan Konservatif
Melestarikan berbagai
nilai budaya sebagai warisan masa lalu.
2.
Peran Kreatif
Kurikulum harus mengandung
hal-hal yang baru
3.
Peran Kritis dan Evaluatif
Menyeleksi dan
mengevaluasi segala sesuatu yang dianggap bermanfaat untuk kehidupan anak
didik.
C. Kurikulum dan Pengajaran
Sitem
pengajaran terbentuk oleh tiga subsistem, yaitu:
a.
Perencanaan Pengajaran →
proses yang dilakkan untuk mendesain kegiatan pengajaran sebagai upaya
pencapaian tujuan kurikulum.
b.
Pelaksanaan Pengajaran →
implementasi atau action dari perencanaan.
c.
Evaluasi →
mengumpulkan informasi tentang pencapaian tujuan pembelajaran oleh siswa.
D. Kurikulum Ideal dan Kurikulum Aktual
Kurikulum ideal yaitu kurikulum yang diharapkan dapat dilaksanakan
dan berfungsi sebagai acuan atau pedoman guru dalam proses belajar mengajar.
Kurikulum ideal ini dapat
dilaksanakan sepenuhnya apabila:
a.
Kelengkapan srana dan prasarana yang tersedia di sekolah
b.
Ditentukan oleh kemampuan guru
c.
Kebijakan setiap sekolah yang bersangkutan
Kurikulm aktual yaitu kurikulum nyata yang dapat dilaksanakan oleh
guru sesuai dengan kondidi yang ada.
E. Kurikulum Tersembunyi (Hidden Curriculum)
Kurikulum
tersembunyi adalah hasil dari suatu proses pendidikan yang tidak direncanakan.
Artinya, perilaku yang muncul diluar tujuan yang dideskripsikan oleh guru.
kurikulum tersembunyi
memiliki makna:
a.
Kurikulum tersembunyi dapat dipandang sebagai tujuan tidak tertulis
(tersembunyi), akan tetapi pencapaianya perlu dipertimbangkan oleh setiap guru
agar kualitas pembelajaran lebih bermakna.
b. Kurikulum
tersembunyi juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang terjadi tanpa direncanakan
terlebih dahulu yang dapat dimanfaatkan oleh guru untuk mencapai tujuan
pembelajaran
F. Peran Guru dalam Mengembangkan Kurikulum
Murray Printr (1993)
mencatat peran guru dalam level ini adalah sebagai:
a.
Implementers →
guru berperan untuk mengaplikasikan kurikulum yang sudah ada.
b.
Adapters →
peran guru tidak hanya sebagai pelaksana kurikulum, akan teteapi juga sebagai
penyelaras kurikulum dengan karakteristik dan kebutuhan siswa dan kebutuhan
daerah.
c.
Developers →
guru memiliki kewenangan dalam mendesain sebuah kurikulum.
d.
Researchers →
guru sebagai peneliti kurikulum.
LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
A. Hakikat pengembangan Kurikulum
Orientasi pengembangn
kurikulum menurut Seller menyangkut enam aspek, yaitu:
a.
Tujuan pendidikan yang menyangkut arah kegiatan
pendidikan
b.
Pandangan tentang anak
c.
Pandangan tentang proses pembelajaran
d.
Pandangan tentang lingkungan
e.
Konsepsi tentang peranan guru
f.
Evaluasi belajar
Ada dua hal yang harus
dipertimbangkan dalam menentuka isis pengembang kurikulum, yaitu:
Ø Rentangan
Kegiatan
Ø Tujuan
Pengembangan
landasan kurikulum terdiri
atas tiga sumber, yakni:
a. Studi tentang hakikat
dan nilai ilmu pengetahuan sebagai aspek filosofis
b. Studi tentang kehidupan
sebagai aspek sosial-budaya
c. Studi tentang siswa dan
teori-teori belajar sebagai aspek psikologi
B. Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum
1. Prinsip Relevansi
·
Relevansi Internal
·
Relevansi Eksternal
2. Prinsip Fleksisbilitas
3. Prinsip Kontinuitas
4. Prinsip Efektifitas
Terdapat
dua ssis efektifitas dalam suatu pengembangan krikulum, yaitu:
a.
Efektifitas berhubungan dengan kegiatan guru dalam
melaksanakan tugas mengimplementasikan kurikulum di dalam kelas.
b.
Efektifitas kegiatan siswa dalam melaksanakan dalam
melaksanakan kegiatan belajar.
5. Prinsip Efisiensi
C. Landasan pengembangan kurikulum
1.
Landasan filosofis dalam Pengembangan Kurikulum
empat fungsi
filsafat dalam proses pengmebanng kurikulum.
a.
Filsafat dapat menentukan arah dan tujuan pendidikan
b.
Filsafat dapat menentukan isi atau materi pelajaran
yang harus diberikan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
c.
Filsafat dapat menentukan strategi atau cara
penyampaian tujuan.
d.
Melalaui filsafat dapat ditentukan bagaimana
menentukan tolak ukur keberhasilan proses pendidikan.
2. Landasan Psikologis
dalam Pengembangan Kurikulum
§ Psikologi
Perkembangan Anak
Menurut Piaget,
perkembangan intelektual (kognitif) setiap individu berlangsung dalam
tahapan-tahapan tertentu. Tahapan-tahapan perkembangan kognitif itu, menutut
Piaget terdiri dari 4 fase, yaitu:
a.
Sensoriomotor (0-2thn) →
kemampuan kognitif anaka masih terbatas, masih di dasarkan pada perilaku yang
terbuka.
b.
Praoperasional (2-7thn) →
ditandai dengan beberapa ciri. Pertama, adanya kesadaran dalam diri anak
tentang suatu objek. Kedua kemempuan anak dalam berbahasa muali berkembang.
Ketiga mulai mengetahui antara objek-objek sebagai suatu bagian dari
individu atau kelasnya. Keempat pandangan terhadap dunia. Kelima pemahaman
anak terhadap situasi lingkungan sangat dipegaruhi sikapnya yang egocentric.
c.
Operasional Konkret (7-11thn) → pada masa ini pikiran anak terbatas pada objek-objek
yang ia jumpai dari pengalaman langsung.
d.
Operasional Formal (12-14thun ke atas) → pada masa ini pola berpikir anak sudah sistematik dan
meliputi proses-proses yang kompleks.
§ Psikologi
Belajar
Pengembangan kurikulum
tidak akan terlepas dari teori belajar. Sebab, pada dasarnya kurikulum disusun
untuk membelajarkan siswa.
3. Landasan
Sosiologis-Teknologis dalam Pengembangan Kurikulum
a.
Kekuatan Sosial yang Dapat Mempengaruhi Kurikulum
b.
Kemajuan IPTEK sebagai Bahan Pertimbangan Penyusunan Kurikulum
1)
Pola Hidup
Pola
kehidupan masyarakat industri modern memiliki karakteristik yang berbeda dengan
pola kehidupan agraris. Perbedaan tersebut antara lain:
a.
Pola kerja,
b.
Pola hidup yang sangat tergantung pada hasil-hasil
teknologi,
c.
Pola hidup dalam sistem perekonomian baru.
2)
Perubahan kehidupan Sosial politik
Para pengembang kurikulum
dalam melaksanakan tugasnya harus melakukan hal-hal sebagai berikut:
a.
Mempelajari dan memahami kebutuhan masyarakat seperti
yang dirumuskan dalam undang-undang, keputusan pemerintah, peraturan-peraturan
daerah dan lain sebagainya.
b.
Menganalisis budaya masyarakat tempat sekolah berada.
c.
Menganalisis kekuatan serta potensi-potensi daerah
d.
Menganalisis syarat dan tuntunan tenaga kerja.
e.
Menginterpretasi kebutuhan individu dalam rangka
kepentingan masyarakat.
DESAIN KURIKULUM
A. Desain Kurikulum Disiplin Ilmu
Kurikulum ini berfungsi
untuk mengembangkan proses kognitif atau kemampuan berpikir siswa melalui
latihan mengguanakan gagasan dan melakukan proses penelitian ilmiah.(McNeil,
1990)
1. Subject Centered
Curriculum
Pada
subject cetered curriculum, bahan atau isi kurikulum disusun dalam bentuk mata
pelajran yang terrpisah-pisah.
2. Correlated Curriculum
a)
Pendekatan Struktural
Dalam pendekatan ini,
kajian suatu pokok bahasan ditinjau dari beberapa mata pelajaran sejenis.
b)
Pendekatan Fungsional
Pendekatan ini didasarkan
kepada pengkajian masalah yang berarti dalam kehidupan sehari-hari.
c)
Pendekatan Daerah
Pada pendekatan ini materi
pelajaran ditentukan berdasarkan lokasi atau tempat.
3. Integrated Curriculum
Pada
organisasi kurikulum yang menggunakan model integrated, tidak lagi menampakan
nama-nama mata pelajaran atau bidang studi. Belajar berangkat dari suatu
pokokmasalah yang harus dipecahkan.
B. Desain Kurikulum Berorientasi pada Masyarakat
1.
Perspektif Status Quo
Rancangan kurikulum ini
diarahkan untuk melestarikan nilai-nilai budaya masyarakat.
2.
Perspektif Pembaharuan
Dalam perspektif ini
kurikulum dikembangkan untuk lebih meningkatkan kualitas masyarakat itu
sendiri.
3.
Perspektif Masa Depan
Perspektif masa depan
sering dikaitkan dengan kurikulum rekontruksi sosial, yang menekankan kepada
proses mengmbangkan hubungan antara kurikulum dan kehidupan sosial, politik,
dan ekonomi masyrakat. Model kurikulum ini lebih mengutamakan kepentingna
sosial dari pada individu.
C. Desain Kurikulum Berorientasi pada Siswa
1.
Perspektif Kehidupan Anak di Masyarakat
2.
Perspektif Psikologi
D. Desain
Kurikulum Teknologi
Teknologi
mempengaruhi kurikulum dapat dilihat dari dua sisi, yaitu sisi penerapan
hasil-hasil teknologi dan penrapan teknologi sebagai suatu sistem.
Sisi pertama yang
berhubungan dengan penerapan tekologi adalah perencanaan yang sistematis dengan
menggunakan media atau alat dalam kegiatan pembelajaran.
PENDEKATAN dan MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM
A. Pendekatan Pengembangan Kurikulum
1. Pendekatan Top Down
Pengembangan kurikulum
muncul atas inisiatif para pejabat pendidikan atau para administrator atau dari
para pemegang kebijakan (pejabat) pendidikan seperti dirjen atau para kepala
Kantor Wilayah.
Prosedur kerja atau proses
pengembangan kurikulum model ini kira-kira dilakukan sebagi berikut:
o
Langkah pertama →
dimulai dengan pembentukan tim pengarah oleh pejabat pendidikan.
o
Langkah kedua →
menyususn tim atau kelompok kerja untuk menjabarakan kebijakan atau
rumusan-rumusan yang telah disusun oleh tim pengarah.
o
Langkah ketiga →
apabila kurikulum sudah selesai disusun oleh tim ataua kelompok kerja,
selanjutnya hasilnya diserahkan kepada tim perumus untuk dikaji dan diberi
catatan-catatan atau direvisi.
o
Langkah keempat →
para administrator selanjutnya memerintahkan kepada setiap sekolah untuk
mengimplementasikan kurikulum yang telah tersusun itu.
2. Pendekatan Grass Roots
Inisiatif
pengembangan kurikulum dimulai dari lapangan atau dari guru-guru sebagai
implementator, kemudian menyebar pada lingkungan yang lebih luas.
Pendekatan grass roots
dapat berlangsung apabila:
1.
Manakala kurikulum itu benar-benar bersifat lentur sehingga memberikan
kesempatan kepada setiap guru secara lebih terbuka untuk memperbarui atau
menyempurnakan kurikulum yang sedang berlakukan.
2. Pendekatan grass roots hanya mungkin terjadi
manakala guru memiliki sikap profesional yang tinggi disertai kemampuan yang
memadai.
Ada beberapa langkah
penyempurnaan kurikulum yang dapat kita lakukan manakala menggunakan pendekatan
grass roots ini.
1.
Menyadari adanya masalah
2.
Mengadakan refleksi
3.
Mengajukan hipotesis atau jawaban sementara
4.
Mementukan hipotesis yang sangat mungkin dekat dan
dapat dilakukan sesuai dengan situasi dan kondisi lapangan
5.
Mengimplementasikan perencanaan dan mengevaluasinya
secara terus-menerus hingga terpecahkan masalah yang dihadapi
6.
Membuat dan menyususn laporan hasil pelaksanaan
pengembangan melalui grass roots
B. Model-model Pengembangan Kurikulum
1. Model Tyler
a.
Menentukan tujuan
b.
Menentukan pengalaman belajar
c.
Mengorganisasi pengalaman belajar
d.
Evaluasi
2. Model Taba
Ada lima langkah
pengembangan kurikulum model terbaik dari Taba ini.
1.
Menghasilkan unit-unit percobaan (pilot unit)
2.
Menguji coba unit eksperimen untuk memperoleh data
dalam rangka menemukan validitas dan kelayakan penggunaannya
3.
Merevisi dan mengonsolidasikan unit-unit eksperimen
berdasarkan data yang diperoleh dalam uji coba
4.
Mengembangkan keseluruhan kerangka kurikulum
5.
Implementasi dan diseminasi kurikulum yang telah
teruji
3.
Model Olivia
Menurut Olivia kurikulum
harus bersifat simpel, komprehensif, dan sistematik. Olivia menjabarkannya
sebagai berikut:
a. Rumusan filsafat
b. Rumusan tujuan umum
c. Rumusan tujuan
khusus
d. Desain perencanaan
e. Implementasi
f. Evaluasi
Model yang dikembangkan
Olivia ini dapat digunakan dalam beberapa dimensi.
1)
Untuk menyempurnakan kurikulum sekolah dalam
bidang-bidang khusus
2)
Dapat digunakan untuk membuat keputusan dalam
merancang suatu program kurikulum
3)
Model ini dapat digunakan dalam mengembangkan program
pembelajaran secara khusus
4.
Model Beauchamp
Beauchamp mengungkapkan
ada lima langkah dalam proses pengembangan kurikulum.
1)
Menetapkan wilayah atau arena yang akan melakukan
perubahan suatu kurikulum.
2)
Menetapkan orang-orang yang akan terlibat dalam proses
pengembangan kurikulum.
3)
Menetapka prosedur yang akan ditempuh, yaitu dalam hal
merumuskan tujuan umum dan tujuan khusus
4)
Implementasi kurikulum.
5)
Melaksanakan evaluasi kurikulum
5.
Model Wheeler
Wheeler berpendapat proses
pengembangan kurikulum terdiri dari lima fase, yaitu:
1)
Menentukan tujuan umum dan tujuan khusus.
2)
Menentukan pengalaman belajar yang mungkin dapat
dilakukan oleh siswa
3)
Menentukan isis atau materi pembelajaran seseuai
dengan pengalaman belajar
4)
Mengorganisasi atau menyatukan pengalaman belajar
dengan isi atau materi belajar
5)
Melakukan evaluaasi setiap fase pengembangan dan
pencapaian tujuab
6.
Model Nicholls
Pendekatan pengembangan
kurikulum terdiri atas elemen-elemen kurikulum yang membentuk siklus. Ada lima
langkah pengebangan kurikulum menurut Nicholls, yaitu:
a.
Analisis situasi
b.
Menentukan tujuan khusus
c.
Menentukan dan mengorganisasi isis pelajaran
d.
Menentukan dan mengorganisasi metode
e.
Evaluasi
7.
Model Dynamic Skilbeck
Menurut Skilbeck
langkah-langkah pengembangan kurikulum adalah:
a.
Menganalisis situasi
b.
Memformulasikan tujuan
c.
Menyusun program
d.
Interpretasi dan implementasi
e.
Monitoring, feedback, penilaian, dan rekontruksi
PENEGMBANGAN TUJUAN DAN ISI KURIKULUM
A.
Penegmbangan Tujuan Kurikulum
1.
Klasifikasi Tujuan
1) Domain
Kognitif
Kemampuan untuk mengingat
informasi yang sudah dipelajarinya (recall)
a.
Pemahaman
Kemampuan menafsirkan
sesuatu
b.
Penerapan
Mengaplikasikan suatu
bahan pelajaran yang sudah dipelajari
c.
Analisis
Kemampuan menguraikan atau
memecahkan suatu bahan pelajaran ke dalam bagian-bagian atau unsur-unsur serta
hubungan antar bagian bahan itu
d.
Sistesis
Kemampuan untuk menghimpun
bagian-bagian kedalam suatu keseluruhan yang bermakna
e.
Evaluasi
Kemampuan untuk memberikan
suatu keputusan dengan berbagai pertimbangan dan ukuran-ukuran tertentu.
2) Domain
Afektif
a.
Penerimaan
Kesadaran atau kepekaan
seseorang terhadap gejala, kondisi, keadaan atau suatu masalah.
b.
Merespon
Kemampuan untuk
berpartisipasi aktif dalam kegiatan tertentu.
c.
Menghargai
Kemampuan untuk memberikan
penilaian atau kepercayaan kepada gejala atau suatu objek tertentu.
d.
Mengorganisasi
Pengembangan nilai ke
dalam sistem organisasi tertentu, termasuk hubungan antar nilai dan tingkat
priorotas nilai-nilai.
e.
Karakterisasi Nilai
Mengadakan sintesis dan
internalisasi sistem nilai dengan pengkajian secara mendalam, sehingga nilai-nilai
yang dibangunnya itu dijadikan pandangan hidup serta dijadikan pedoman dalam
bertindak berprilaku.
3) Domain
Psikomotor
Domain psikomotor adalah
tujuan yang berhubungan dengan kemempuan keterampilan seseorang, ada enam
tingkatan yang termasuk ke dalam domain ini:
·
Gerak refleks
·
Keterampilan dasar
·
Keterampilan perseptual
·
Keterampila fisik
·
Gerakan keterampilan
·
Komunikasi nondiskursif
·
2.
Herarkis Tujuan
a. Tujuan Pendidikan Nasional (TPN).
b.Tujuan Institusional
c. Tujuan Kulikuler
d. Tujuan Pembelajaran/Intruksional
B. Pengembangan Materi Kurikulum
1.
Sumber-sumber Materi Kurikulum
a.
Masyarakat beserta budayanya
b.
Siswa
c.
Ilmu pengetahuan
2.
Tahap Penyeleksian Materi Kurikulum
a.
Identifikasi Kebutuhan
b.
Mendapatkan Bahan Kurikulum
c.
Analisis Bahan
d.
Penilaian Bahan Kurikulum
e.
Membuat Keputusan Mengadopsi Bahan
3. Jenis-jenis Materi
Kurikulum
a.
Fakta →
sifat dari suatu gejala, peristiwa, benda, yang wujudnya dapat ditangkap oleh
pancaindra.
b.
Konsep →
abstraksi kesamaan atau keterhubungan dari sekelompok benda atau sifat.
c.
Prinsip →
hubungan anatara dua atau lebih konsep yang sudah teruji secara empirik
dinamakan generalisasi yang kemudian ditarik ke dalam prinsip.
d.
Teori →
komposisi yang dihasilkan dari pengembangan sejumlah proposisi atau
generalisasi yang dianggap memiliki keterhubungan secarasistematis.
e.
Keterampilan →
pola kgiatan yang memiliki tujuan tertentu yang memerlukan manipulasi dan
koordinasi informasi.
4. Kriteria Penetapan
Kurikulum
a.
Tingkat kematangan siswa
b.
Tingkat pengalaman anak
c.
Tarap kesulitan materi
TEORI BELAJAR
A. Teori Balajar Behavioristik
1. Thorndike (1913)
Belajar
adalah upaya untuk memebentuk hubungan stimulus dan respon sebanyak-banyaknya.
Thorndike mengemukakan hukum-hukum belajar seperti berikut:
·
Hukum Kesiapan (law of readiness)
·
Hubungan antara stimulus dan respons akan mudah
terbentuk manakala ada kesiapan dalam diri individu.
·
Hukum Latihan (law of exercise)
·
Hubungan stimulus danrespon akan semakin kuat manakala
terus-menerus dilatih atau diulang.
·
Hukum Akibat (law of effect)
·
Kuat atau lemahnya hubungan stimulus dan respons
tergantung kepada akibat yang ditimbulkannya.
2. Pavlov
Untuk
membentuk tingkah laku tertentu harus dilakukan secara berulang-ulang dengan
melakukan pengkondisian tertentu.
3. Skinner
Untuk
membentuk tingkah laku tertentu perlu diurutkan atau dipecah-pecah menjadi
bagian-bagian atau komponen tingkah laku yang sepsifik.
B. Teori
Belajar Kognitif
1.
Kohler
Belajar adalah proses
mengmbangkan insight. Insight adalah pemahaman terhadap hubungan antar bagian
didalam suatu situasi permasalahan. Insidht merupakan inti dari belajar,
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
·
Kemempuan insight seseorang tergantung kepada
kemampuan dasar orang tersebut, sedangkan kemampuan dasar itu tergantung usia
dan posisiyang bersangkutan dalam kelompok (spesies)-nya.
·
Insight dipengaruhi atau tergantung kepada pengalaman
masa lalunya yang relevan.
·
Insight tergantung kepada pengaturan dan penyediaan
lingkungannya.
·
Pengertian merupakan inti dari insight.
·
Apabila insight telah diperoleh, maka dapat digunakan
untuk menghadapi persoalan dalam situasi lain.
2. Kurt Lewin
Belajar
adalah proses pemecahan masalah. Beberapahal yang berkaitan proses pemecahan
menurut Lewin dalam belajar adalah:
·
Belajar adalah perubahan struktur kognitif.
·
Pentingnya motivasi
3. Piaget
Piaget
berpendapat, bahwa sejak kecil setiap anak sudah memiliki struktur kognitif
yang kemudian dinamakan skema. Skema terbentuk karena pengalamannya. Proses
penyempurnaan skema dilakukan melalui proses asimilasi dan akomodasi. Asimilasi
adalah proses penyempurnaan skema, dan akomaodasi adalah proses mengubah skema
yang sudah ada hingga tebentuk skema baru. Sebelum ia mampu menyusun skema
baru, ia akan dihadapkan pada posisi ketidakseimbangan (disequalibrum) yang
menggangu psikologi anak.
C. Teori Belajar Humanistik
1. Arthur Combs
a. Mengerti tingkah laku manusia sama dengan mengerti
sudut pandangnya mengenai dunia.
b.
Mengutamakan perasaan , persepsi, kepercayaan, tujuan dari dalam.
c.
Mengubah perilaku adalah dengan mengubah persepsi individu tersebut.
2. Abraham Maslow
Pemenuhan
kebutuhan yang lebih rendah akan mendorong individu naik ke tingkat pemenuhan
kebutuhan yang lebih tinggi.
Jenis Kebutuhan Manusia
1)
Kebutuhan fisiologis
2)
Kebutuhan akan rasa aman
3)
Kebutuhan dimiliki an memiliki
4)
Kebutuhan akan cinta
5)
Kebutuhan untuk dihargai
6)
Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri
Tanda-tanda aktualisasi diri
a)
Menerima fakta dan realita yang ada disekelilingnya.
b)
Spontan dalam ide dan prilaku
c)
Kreatif
d)
Tertarik pada problem solving
e)
Merasa dekat dengan orang lain
f)
Memiliki sistem moral yang telah mendarah daging
g)
Memiliki ketajaman dan kemampuan melihat berbagai hal
secara objektif
3.Rogers
Belajar dan mengajar lebih
manusiawi, personal dan berarti
Prinsip-prinsip belajar
a.
Desire to learn (gairah untuk belajar)
b.
Significant learning
c.
Learning without trheat (tanpa ancaman)
d.
Learning how to learn
e.
Learning and change
Implikasi belajar Rogers
#Strategi belajar – mengajar
1)
Materi di dapatdari buku, bimbingan, komputer, kalkulator
2)
Sumber berupa orang, guru, tokoh masyarakat, ahli
3)
Peer-tutoring
4)
Siswa sebagai pencetus (punya pertanyaan) dan penemu (punya jawaban.

Kelebihan dari Buku ini adalah Mampu mengetahui
hubungan kurikulum dan pembelajaran kepada pembaca dan pada perinsipnya kurikulum dan pembelajaran tidak dapat
dipisahkan seolah-olah
bagaikan dua sisi dari satu mata uang yang Keduanya sangat penting dan saling
membutuhkan. Dan selanjutnya bagian ketiga dalam buku tersebut membahas tentang
hakikat pembelajaran baik konsep mengajar, belajar dan pembelajaran,
teori-teori belajar , strategi pembelajaran dan termasuk peran guru dalam
peroses pembelajaran. Bahasa yang digunakan pengarang dalam buku ini
menggunakan bahasa yang komunikatif sehingga mudah dipahami oleh pembaca atau
dengan kata lain pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang dapat dipahami
langsung oleh pembaca.

Kelemahan
dalam buku ini kualitas kertas buku yang digunakan juga kurang bagus dan
penempelan antar lembar juga tidak sempurna sehingga mudah cacat dan robek

Buku
ini layak dibaca karena didalamnya memuat ilmu pendidikan dan menjelaskan latar
pengembangan kurikulum itu sendiri. Dimulai dari dasar, landasan, desain,
proses, dan prinsip serta model pengembangan kurikulum. Dan pada bagian
selanjutnya pembahasan bertumpu pada hakikat pembelajaran.
Setelah saya
membaca buku, meresensi, membandingkan dan merangkumnya saya dapat memehami isi
buku ini. Menurut pandangan saya buku ini untuk dijadikan bahan ajar mata
kuliah kurikulum dan pemebelajaran cukup baik, tetapi ada hal-hal yang harus di
perbaiki kembali. Misalkan dari tokoh-tokoh yang ada dalam buku seharusnya
dicantumkan tahunnya dan diberikan penjelasan.
Selain itu
dalam pembahasan teori belajar terdapat kejanggalan, dimana teori belajar
humanistik merupakan bagian dari teori belajar kognitif. Padahal kedua teori
terssebut sangatlah berbeda dalam hal pemahaman terhadap belajar. Dan
tokoh-tokohnya pun tidak lengkap. Sehingga untuk melengkapi rangkuman saya,
saya menambahkan beberapa referensi dari internet.
Saya senang bisa mempelajari buku ini dan semoga resensi dan perbandingan
buku yang saya tulis terhadap buku kurikulm dan pembelajaran yang ditulis oleh
tim pengembangan MKDP Kurikulum dan pembelajaran dan buku yang ditulis oleh
Prof.Dr.Wina Sanjaya, M.Pd., dapat bermanfaat bagi yang membacanya.

Tim Pengembangan MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. Kurikulum & Pembelajaran, Jakatra :
PT Raja Grafindo Persada, (2016).
Sanjaya, Wina. Kurikulum
dan Pembelajaran, Jakarta : Kencana Prenada Media Group, (2011).
KADAN PIX | Kadangpintar | Online Casino | Odisha | Karnataka
BalasHapusKadangpintar is a 24-hour betting lounge that offers online casino games and lottery games including blackjack, baccarat, and video poker. In addition, 온카지노 it is